Rabu, 11 Februari 2009

liburan Q di Pare

PARE kota Inggris

Halu-halu semuanya teman-teman yang kucintai dan kusayangi.....

Eny menghabiskan liburan semester ini untuk belajar bahasa Inggris di Pare lho, PARE>>>the English village. Keren kan namanya? Eny yakin sekali beberapa tahun ke depan desa kecil ini akan mengalami transisi peradaban yang sangat menakjukan.

Aneh kah mendengarnya? Tak lah, karena memang terbukti di Pare ada sebuah komunitas baru untuk berlatih Bahasa Inggris secara aktif, tidak seperti di sekoah-sekolah pada umumnya. Unik sekali kehidupan disana, jangan bayangkan kehidupan yang esklusif dan kursusan bahasa Inggris yang lux, sebab bagaimanapun kursus yang ada disana adalah kursus rumahan yang berdiri secara sporadis dan bergerombol dalam satu wilayah. Sekalipun berada di kampung dengan sarana dan prasarana yang sangat sederhana, lulusannya jago-jao lho, dan memang hanya orang dengan niat kuat banget yang bisa bertahan disana dan bisa menyelesaikan masa pendidikan tepat waktu. Yang belajar disana juga tidak nanggung-nanggung banyaknya, apalagi kalau musim tanggal open rekruitmen, yaitu setiap tanggal 25 dan 10 tiap bulannya. Wiiiiiiiiiiihhh, bejibun pendatang baru memadati perkampungan itu, makanya tidak mengherankan bila tiap tahun jumlah camp (tempat kos-kosan) selalu bertambah karena pendatang baru juga selalu bertambah tiap bulannya. Ada lagi yang bikin kamu-kamu semua terkejut, jangan mengira kalau hanya anak-anak kampung dan daeah sekitar Pare saja yang belajar bahasa inggris disana, tapi anak-anak Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia juga ikutan join disana lho, dari luar daerah juga gak ketinggalan. Lampung, Madura, Semarang, Jakarta, Jogja, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat dan antah berantah daerah lainnya yang Eny gak tahu.

Tempat itu bernama lengkap Desa Tulungrejo, kecamatan Pare, kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sejarah kenapa Desa ini begitu terkenal adalah berasal dari tempat kursus bahasa inggris yang paling wahid disana. Apakah namanya? BEC. BEC berdiri sudah sejak lama (ini alas an klise bagi anak yang kurang tahu sejarah), kata penduduknya yang sempat Eny tanyain, mereka juga gak tahu kapan BEC berdiri, sebab ketika Bapak itu pindah ke Desa Tulungrejo, BEC udah berdiri kokoh di atas tanahnya. BEC (Basic English Course) juga bukan sebuah course yang lux dan berdiri begitu saja. Pada awalnya BEC dulu dirints oleh seorang penduduk pendatang (katanya sumbernya begitu) yang bernama Pak Kallen. Jangan salah ya, sekalipun namanya kayak nama orang Inggris begitu, tetapi dia orang Jawa tulen lho. Mulai berdiri ngenes banget, karena berlokasi di teras masjid, selanjutnya di rumah-rumah, dan begitulah perjuagan Pak Kallen yang terus menerus dan pantang menyerah hingga mengantarkannya menjadi BEC yang begitu terkenal dan diakui lulusannya memang TOP BGT untuk beringgris-inggris ria. Ada lagi yang mencengangkan nih. Pada awalnya Eny gak tahu hal ini sama sekali, sampai ada yang menceritakan kalau untuk menjadi siswa BEC itu perlu tekat yang kuat lho. Kenapa begitu?

Ø Setiap periode penerimaan siswa, BEC hanya menerima 200 siswa cowok dan 200 siswa cewek, sedangkan yang mendaftar bias sampe 1000 an orang. Keren gakt tuh?

Ø Peraturan dan tata tertib di BEC ketat banget. Batas maksimal bolos juga ada lho. Kalau lewat batas itu, silahkan cabut dari BEC.

Ø DISIPLIN. Banyak yang putus belajar di BEC gara-gara gak kuat sama jadwal yang padat dan peraturan yang mengikat.

Eitsssss….tunggu dulu, jangan menyerah samapi segini dong…

BEC adalah kursusan yang paling terkenal disitu, tetapi dengan adanya BEC juga mendatangkakn rizki bagi manusia-manusia lain yang ingin mendapat rizqi melalui pendidikan bahasa Inggris di Desa Tulungrejo. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa cikal bakal Desa Tulungrejo dijuluki sebagai English Village adalah karena BEC yang berdiri pertama kali disana.

Ada banyak kursusan Bahasa Inggris dengan periode singkat di Desa itu. Kalo BEC menawarkan kursusan selama 6 bulan, kursusan kecil disekitar BEC banyak yang menawarkan program singkat selama 1-2 bulan. Jangan berpicing mata ya sekalipun kursusan kecil itu hanya memiliki sarana dan prasarana seadanya. Mutunya gak kalah lho sama kursusan mahal selevel EF, El Rahma, LBI, dan lain sebagainya.

Berikut nama-nama kursusan yang Eny ketahui, kalau teman-teman membutuhkan informasi tentang English Village, Pare tercinta.

1. The Awareness

Kursusan ini hanya memberikan pelayanan Pronunciation, Listening, dan Speaking Program. Biaya tiap programnya adalah Rp 80.000. Cukup murah kan? Tetapi bagi kamu-kamu semua yang ingin join di campnya sekalian, cukup bayar Rp. 120.000 tiap bulan dan untuk course nya juga akan mendapat potongan. Cukup bayar Rp 50.000 tiap program kalau kamu join di campnya the Awareness.

2. Marvellous

Nah kalau marvel ini, cukup bayar Rp. 250.000 tiap bulan. Programnya udah satu paket sama camp, tapi kalau teman-temen cuma mau ambil programnya doang tanpa mau ambil campnya juga boleh kok. Cuma kalau satu paket memang jauh lebih murah kenanya. Program di Marvel meliputi Pronunciation, grammer, dan Speaking.

3. Daffodils

Daffo juga berspesifikasi di speaking pogram. Kalau teman-teman mau nyerocos Inggrisnya memang lebih baik ambil kelas speaking. Grammer lewat aja deh. Ntar aja dikuasai sambil jalan.

4. Kresna, Elfast, Smart

Ini tempat yang pas bagi mereka yang mau jadi master Grammer. Top Cer banget bagi kalian yang mau semakin berpasif di bahasa Inggris. Karena menurut Eny, dengan Grammer membuat kita terpaku pada patokan dan aturan. Gak ada semangan buat ngomong. Tapi up to you teman-teman..Toh TOEFL juga penting sekali kan?

5. Mahesa Institute

Gak jauh beda dengan BEC, formal, tetapi rentang waktu studinya jauh lebih singkat.

6. Harvard

Programnya standar seperti course lain. Cuma tempatnya agak jauh. Sedikit misah sama kompeks kursusan di sana.

Sebenarnya masih banyak lho kursusan disana, cuma sebatas itu aja yang Eny tahu. Kalau Eny dulu ambil di The Awareness. Keren banget deh disana. Apalagi kalau join di camp nya. Wuiiiiiiiiihhh… bakal fluent bahasa Inggris aktif tuh. Pada saat Eny join, camp ceweknya belum ada, tetapi saat Eny mau cabut Mr. Faruq sudah membuka program baru. Semuanya yang disana mengawali dari nol. Gak ada istilah senior atau junior, cuman jenjangnya memang ada, tetapi dalam praktek daily activity nya semua dipukul rata. Eny ambil camp di Marvellous. Dan Eny menyesal banget telah ambil disana, dulu searchingnya gak teliti sih. Di camp itu semuanya mesti nambah, udah bayar buat camp ternyata kudu bayar air, kudu bayar buat laptop. Padahal laptop kan wattnya kecil. Bayarnya 15.000 waktu itu. Nyebelin banget deh. Bukan karena nominalnya, melainkan sebel karena semuanya mesti di tarik2 lagi setelah kita tinggal disitu. Tempatnya juga gak kondusif, gak ada space kita untuk belajar karena 3 ruangan yang ada dipake buat kamar semua. Apalagi kamarku, 6 orang disana, jadi sumpekkkkk banget. Kalau ingat disana bener-bener bikin ati sumpek deh.

Kalau mau ambil program di Marvel, sebaiknya ambil campnya jangan disitu. Untuk menggatasinya, surveinya yang teliti kalau udah di Pare. Camp yang umum aja lebih baik, kayak di Able dan Final. Cuma menyediakan camp sama program camp, dan anggotanya bisa bebas cari kursusan. Nah ini bermanfaat banget lho, jadi teman-teman bisa sharing ilmu dan berdiskusi. Ok Ok??? Menambah wawasan gak ada salahnya lho.

Wish You Luck, dan selamat belajar disana

Tidak ada komentar: