Rabu, 03 November 2010

HATI dan Cinta

Ini ku tulis setelah membaca RECTOVERSO punya Dee, yang membuatku akhirnya menghayati bagaimanakah perasaan seeseorang yang sedang mencintai...

Cinta yang tulus dan tanpa pamrih, bahkan cinta itu tidak butuh balasan dari yang dia cintai, cukup dengan segelas air putih dan obat flu di tengah malam, dengan gemuruh petir dan guyuran hujan. Cukup dia ada, memastikan bahwa orang yang dicintainya merasakan aman saat dia disampingnya. Sekalipun orang yang dia cintai bahkan terpuruk karena cintanya kepada insan lain, tetaoi cukup dia melihatnya aman, bahkan saat dia menangis untuknya....

Cinta yang tulus bak matahari pagi yang selalu memancarkan kehangatan, oleh cinta ibu yang sedemikian tulus, bahkan cintanya tidak untuk dia, tidak untuk tawa, melainkan cinta yang selalu terbuai oleh air mata, cinta yang selalu dia habiskan untuk menahan tangis melihat ketidakberdayaan anaknya...

Cinta seorang yang sedang dalam ketidakterikatan jarak, membuatnya harus berjuang setengah mati, hanya mengharapkan kekasihnya menuggu dan masih percaya dia ada. Sang waktu pun ia minta agar berhenti sejenak, sampai dia bisa memiliki cukup kesempatan untuk bericap, di hari yang denikian spesial untuk kekasihnya......

Cinta, bukan suatu hal yang salah karena demikian manusiawinya perasaan itu
Bukan pula sesuatu yang harus dihindari karena dia akan datang tanpa kau perlu mengundangnya
Tidak juga dengan kau mengusirnya karena dia akan pergi ketika hatimu berkata tidak untuk mempertahankannya,,,

Cinta, dia ada bagi manusia yang bisa menikmatinya, bukan mereka yang ingin memilikinya
tapi kau juga tak perlu malu dan ragu ketika cinta itu tidak berbalas atau tidak memiliki,,

sebab kehadirannya saja, telah menjadikanmu makhluk paling berharga.

^^

Sabtu, 12 Juni 2010

BERMASALAH

Blogspot beberapa hari ini memiliki masalah dengan hasil postingannya....>

RENCANA UNTUK PULANG KE RUMAH


Ada beberapa masalah yang harus saya selesaikan sebelum saya akan sampai di rumah, tidak sesederhana yang saya pikirkan sebelumnya bahwa saya akan tiba tepat wakti di rumah dan tinggal menjalani aktifitas liburan saya selama disana. Apakah itu yang harus saya lakukan?

1. Kapan?

Ternyata di balik perasaan ingin pulang dan menemui kerabat di rumah, masalah kepastian tanggal pulang pun belus saya rencanakan dengan baik. Ada kemungkinan saya akan pulang hari Senin, tetapi ada kemungkinan juga saya akan pulang hari Selasa. Pertimbangan saya kenapa memilih hari itu adalah karena saya ingin di rumah pas tanggal 15 karena ada agenda yang harus saya kerjakan hari itu, tetapi ternyata agenda tersebut harus terpenuhi ketika tanggal 8 dan tanggal 25. Woooooohhhh..It’s impossibel I can do it

2. Naik APA?

Kereta atau bis?

Saya sempat mensurvey harga, ternyata naik bis itu jauh lebih nyaman dari pada naik kereta. Kenapa? Karena dengan ahrga 160ribu saya sudah mendapatkan bis eksekutif, bukan sekedar kereta bisnis yang panas, gak ada AC, dan gak di kasih makan (Bis eksekutif memenuhi ke3 hal tersebut).

3. Berapa lama?

Saya menunggu momen tanggal 8 dan 25 tersebut agar bisa lama di rumah, oh ya, pemisah antara 8, 25 seharusnya atau. Jadi saya harus memilih dan tidka boleh mengambil kedua-duanya. Jika tidak ada momen itu, jadi buat apa saya pulang?

Banyak ya ternyata yang kudu di prepare, tetapi saya akan memutuskan di siang ini kok, jadi besok harus segera ke AHP kalau mau pulang besok sore atau selasa. Aduh, saya lupa juga bahwa saya sudah menitip pesan untuk dibelikan tiket kereta ekonomi. Harus segera di cancel ini ya…

Hmmmmmmm….I’m Home ^^

About ILDS

The topic in Indonesian Law Debate Society [ILDS] is:

1. Dana bailout century oleh LPS adalah bagian keuangan negara

2. Penghapusan mekanisme fit and propertest oleh DPR untuk Kapolri, Panglima TNI, dan Dubes

3. Pembentukan Sekretaris bersama bentuk otoritarian pemerintahan

The debate is held on C 404 at 14 pm

But I can’t attending to the debate competition, because I will go home and in the next week, I sould in Kediri so logic if I can’t attending the ILDS.

Selasa, 25 Mei 2010

Pemburu Harta Alas Samudra

BAK menjaga kitab kuno, Andi Asmara memegang buku tebal mirip ensiklopedia itu berhati-hati. Ditulis dalam aksara Cina, buku sebesar laptop 14 inci itu memakai judul Inggris: The Atlas of Shipwrecks & Treasure. "Buku ini hanya dimiliki terbatas komunitas harta karun dunia," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Indonesia itu kepada Tempo, Kamis pekan lalu.

Dua lemari tiga meteran penuh buku terpajang di ruang kerja Andi. Sebagian besar perihal harta karun, berbahasa Cina. Lainnya majalah dan kliping koran. Ia lalu membuka The Atlas di atas meja, menunjuk peta Indonesia. Di situ ada puluhan kotak dan lingkaran warna-warni. "Ini tempat kapal terkubur, semua ada 863 titik," katanya. "Yang kotak sudah diangkat, yang lingkaran belum."

Membangun bisnis di bidang properti, Andi mulai tertarik pada usaha pengangkatan muatan kapal tenggelam pada 1985. Ketika itu bisnis pengangkatan harta karun mulai bergairah, setelah dua tahun sebelumnya United Sub-Sea Services Ltd. sukses mengangkat barang-barang berharga dari perairan Riau dan Bintan. Dipimpin Michael Hatcher, pemburu harta kelas kakap dari Australia, United mendapatkan harta senilai US$ 17,1 juta-sekitar Rp 170 miliar dengan kurs sekarang.

Andi mendirikan PT Lautan Mas Bhakti Persada pada 1990. Perusahaan ini membuat "debut" dengan menyelami perairan Ternate, Tidore, Papua, hingga Flores. Semua didasarkan pada informasi nelayan. Operasi pertama ini kosong. Lautan Mas baru memperoleh buruannya sembilan tahun setelah didirikan. Dari perairan Blanakan, Subang, Jawa Barat, perusahaan ini mengumpulkan 13 ribu keping keramik Siam dan Vietnam, keramik Cina Dinasti Song, dan keramik Dinasti Yuan. Semua barang baheula itu kini dititipkan di gudang PT Tuban Oceanic & Recovery milik kolega Andi, Budi Prakoso.

Kepada Tempo, Andi mengatakan menjadikan The Atlas of Shipwrecks & Treasure sebagai panduan. Menurut dia, buku itu dibeli dengan perjanjian untuk menyimpan rahasia. Karena itu, ia tak bersedia menyebutkan penulis atau penerbit buku itu. "Kalau semua orang tahu, repot dong bisnis saya," ujarnya.

Toh, sebetulnya, The Atlas buku biasa saja. Dari penelusuran di Internet, edisi bahasa Inggris buku itu dijual di situs Amazon.com. Buku baru dijual US$ 68, yang bekas dihargai sepersepuluhnya. Ada pula edisi koleksi, yang dijual US$ 41. The Atlas disusun oleh Nigel Pickford, arkeolog spesialis kapal karam kuno asal Inggris yang bekerja sama dengan Michael Hatcher mengangkat Kapal Vung Tau dari perairan Vietnam.

Seperti Andi menjaga "rahasia" The Atlas, bisnis harta karun ini penuh teka-teki. Satu hal yang pasti: kehadiran sang pemburu, Michael Hatcher.

l l l

PERAIRAN Indonesia sarat harta karun. Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan, ada 463 titik lokasi kapal yang karam pada 1508 sampai 1878. Dari jumlah itu, baru 186 titik yang telah diketahui dengan pasti. Itu pun belum semuanya disurvei. Sejak masa silam, perairan Nusantara dilintasi berbagai kapal yang berlayar dari Cina, Vietnam, Thailand, Borneo, India, lalu menuju Jawa. Kapal tenggelam karena menabrak karang, diterjang badai, atau kalah diserang.

Berabad kemudian, muatan kapal itu menjadi bisnis menggiurkan. Setelah kisah sukses Hatcher mengangkat muatan The Nanking Cargo, pemain lokal bermunculan. Di antaranya Hutomo Mandala Putra, Budi Prakoso, Herman Spiro, dan Andi Asmara. Selain Hutomo alias Tommy, keluarga Soeharto lainnya tertarik. Ada Siti Hardijanti atau Tutut, Ari Sigit, juga Sudwikatmono.

Selain menggiurkan, menurut Adi Agung, Direktur Utama PT Paradigma Putra Sejahtera, yang bekerja sama dengan Cosmix Underwater Research Ltd. mengangkat barang-barang dari kapal karam di Cirebon, bisnis ini kejam. Sebab, tidak ada peraturan tegas yang mengaturnya. "Wilayahnya abu-abu," katanya. Menurut dia, banyak pemain melakukan pengangkatan tanpa izin atau menggunakan izin palsu. "Semua memiliki beking masing-masing."

Bisnis harta karun juga unik: membutuhkan modal besar, berisiko tinggi, tapi juga menjanjikan keuntungan besar. Dengan prosedur resmi, memang waktu balik modal sulit diprediksi. Sebab, pengusaha tak boleh menjual sebiji pun harta karun yang merupakan kekayaan negara. Barang hanya boleh dijual bersama pemerintah, dan hasilnya dibagi rata.

Menurut sumber Tempo di Kementerian Kelautan, persaingan keras terjadi di antara para pemain bisnis harta karun. Pemainnya sebenarnya tak banyak, tidak lebih dari 15. Itu pun tak semuanya aktif berburu. Selain nilai harta yang menggiurkan, persaingan dipicu oleh sedikitnya ahli harta karun. Perusahaan berebut tenaga ahli yang umumnya warga negara asing, termasuk Hatcher.

Pada 2002, misalnya, perusahaan Budi Prakoso mempekerjakan Hatcher. Namanya tercantum dalam surat kepengurusan izin pengangkatan yang dikirim PT Tuban Oceanic ke Angkatan Laut. Pada awalnya Budi membantah berhubungan dengan Hatcher. Tapi, setelah Tempo memperoleh dokumen pengurusan izin, ia mengakui pernah mempekerjakan sang pemburu harta.

Ia mengatakan Hatcher " terlalu banyak mengetahui isi perut perairan Indonesia". Karena itu, ia beralasan, merekrut pria sepuh itu untuk survei di perairan Selat Mare, Tidore, Maluku Utara, pada 2002. Tujuannya, kata dia, agar Hatcher bisa dikontrol dan tidak mencuri lagi. "Tapi, diam-diam dia kembali ke lokasi dan mau mencuri," ujarnya.

Hubungan Tuban Ocean dengan Hatcher pun putus. Tiga tahun lalu, PT Comexindo Usaha Mandiri mempekerjakan Hatcher. Ketika itu, menurut Direktur Hukum Comexindo, Haryo Yuniarto, perusahaannya belum masuk dunia pengangkatan harta dan baru membicarakan titik survei. Itu sebabnya, ia menuturkan, Comexindo mengundang para ahli, termasuk Hatcher.

Comexindo memiliki hubungan baik dengan Angkatan Laut. Perusahaan ini merekrut Laksamana Purnawirawan Achmad Sutjipto, mantan Kepala Staf Angkatan Laut, menjadi komisaris. Ada juga Laksamana Muda Purnawirawan Heribertus Sudiro, mantan anggota Fraksi Tentara Nasional Indonesia di Dewan Perwakilan Rakyat, sebagai direktur. Kantor perusahaan ini pun memakai ruko milik Induk Koperasi Angkatan Laut.

Menurut Omar Fazni Rulyadi, Direktur Utama PT Adi Kencana Salvage, perusahaan pemburu harta karun lainnya, persaingan sebenarnya sudah dimulai sejak proses penemuan titik lokasi. Persaingan meningkat pada waktu mengurus izin survei. Pengusaha 30 tahun ini menyatakan pernah mengajukan izin survei di satu lokasi penemuan. Ternyata lokasi yang sama diklaim perusahaan lain. Informasi lokasi penemuan barang paling banyak diberikan nelayan. Tapi tak semuanya akurat. "Atau, informasi yang sama dijual ke perusahaan lain," tuturnya.

Adi Kencana termasuk yang aktif mencari, menemukan, dan mengangkat harta karun. Dalam laporan Panitia Nasional Pengangkatan dan Pemanfaatan Barang Muatan Kapal Tenggelam, Mei 2010, Adi Kencana mengangkat harta karun di perairan Karang Heluputan (2006) dan Teluk Sumpat (2006), keduanya di Kepulauan Riau. Satu lokasi lagi di perairan Laut Jawa, Jepara, pada 2008.

Untuk ketiga lokasi ini, Omar harus menggelontorkan hampir US$ 8 juta. Hanya, temuan sekitar 60 ribu keping harta dari Dinasti Ching, Ming, Yuan, dan Sung itu kini masih terdampar di tiga gudang yang disewa Omar, menunggu lelang bersama pemerintah. "Selama itu, saya harus bayar sewa gudang, perawatan dan pengamanan Rp 75 juta sampai Rp 100 juta setiap tahun," katanya.

l l l

MALANG-melintang di bawah laut sejak awal 1980-an, Berger Michael Hatcher kembali ramai dibicarakan. Dari sebuah video yang diputar Konsorsium Penyelamat Aset Bangsa beberapa waktu lalu, jagoan pemburu harta karun ini diduga beroperasi di perairan Blanakan, Subang, Jawa Barat, pada Juni 2009. Dia terlihat memamerkan sejumlah barang porselen yang, menurut dia, berasal dari Dinasti Ming.

Aksi kakek 70 tahun ini mengejutkan pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sebuah tim terpadu dibentuk Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Tim ini melibatkan Direktorat V Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI. Polisi pun meminta Direktorat Imigrasi mencegah Hatcher keluar Indonesia.

Kepolisian menyelidiki keterlibatan Hatcher dalam pencurian benda berharga. Selasa pekan lalu, pria kelahiran Inggris ini dipanggil ke Badan Reserse. "Dia tidak datang," ujar Direktur Direktorat V, Brigadir Jenderal Suhardi Alius, Jumat pekan lalu. Dia memastikan, Hatcher belum menjadi tersangka. "Kami masih mengumpulkan keterangan," tuturnya.

Pekan ini Badan Reserse kembali melayangkan panggilan pemeriksaan. Suhardi memastikan, Hatcher masih berada di Jakarta. Sumber Tempo menyebutkan Hatcher tinggal di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Ketika dimintai konfirmasi, Zhakira Tamayanti, manajer humas hotel itu, membenarkan Hatcher pernah menginap di sana. "Saya tidak tahu kapan persisnya dia keluar," katanya.

Michael Hatcher adalah legenda hidup perburuan harta karun. Namanya mulai banyak disebut ketika berhasil mengeruk 225 lantak emas dan 150 ribu keping keramik Cina dari bangkai kapal Vec De Geldermasen di perairan Bintan Timur, April 1985. Dikenal sebagai The Nanking Cargo, kapal itu tenggelam pada 1752. Hatcher meraup US$ 15 juta dari pelelangan barang-barang itu di Balai Lelang Christie, Singapura.

Meski ditangkal masuk Indonesia, Hatcher tetap menyelami dasar samudra memburu harta. Pada Mei 1999, ia menemukan onggokan kapal Tek Sin Cargo, yang tenggelam pada 1822 di Selat Gelasa, seputar Pulau Bangka. Pemerintah buru-buru mengancam mengumumkan itu harta karun ilegal, sebelum Hatcher melelang temuannya di Stuttgart, Jerman, pada 17-25 November 2000 (lihat "Mengejar Sampai Stuttgart").

Kehadiran Hatcher di perairan Blanakan pada Juni 2009, menurut Koordinator Konsorsium Aset Bangsa, Endro Soebekti Sadjiman, sebagai konsultan yang dikontrak perusahaan lokal, PT Comexindo Usaha Mandiri. Aktivitas Hatcher itu tanpa izin pemerintah. "Sebab, izin baru diberikan kepada Comexindo pada November 2009."

Budi Prakoso, pemilik PT Tuban Oceanic Research & Recovery, menuduh Hatcher bahkan sudah mengeruk harta sebelum izin survei keluar. Padahal izin survei dan izin mengangkat barang muatan kapal tenggelam dikeluarkan terpisah. Dugaan penyimpangan izin oleh Hatcher dan Comexindo itulah yang dibidik polisi. Itu sebabnya, para petinggi Comexindo telah dimintai keterangan.

Ditemui di kantornya di kawasan Kelapa Gading Boulevard, Jakarta Utara, Direktur Hukum Comexindo Haryo Yuniarto membenarkan pemeriksaan polisi. Menurut dia, polisi telah memanggil Direktur Utama Comexindo Anton Nangoy; Direktur Operasi Edwin Tanod; penyelam Gunawan, Buyung, dan Qoyum; tenaga administrasi Saiful; serta teknisi Nazlie Kurdi, yang berkewarganegaraan Singapura.

Haryo mengatakan, tidak benar Comexindo melakukan pelanggaran penyelaman. Didampingi Laksamana Muda Purnawirawan Heribertus Sudiro, ia menunjukkan surat izin survei dan izin pengangkatan untuk proyek Blanakan. Ia pun menegaskan Comexindo sama sekali tidak lagi melibatkan atau berkomunikasi dengan Hatcher. "Terakhir berkomunikasi empat bulan lalu," tuturnya.

Dia pun berencana meminta pertanggungjawaban Konsorsium Aset Bangsa, yang menyebutkan Hatcher sebagai konsultan perusahaannya. Ia mengatakan tuduhan itu dilemparkan perusahaan lain yang iri pada temuan Comexindo. "Kami kan mendapat barang bagus dari Blanakan."

Anne L. Handayani, Muhammad Nafi

Harta yang Terungkap

1983

Riau

  • Muatan: 22 ribu keping porselen Dinasti Ming
  • Pemilik: United Sub-Sea Services, Ltd. (Michael Hatcher)
  • Nilai lelang: US$ 2,1 juta

Bintan Timur, Riaul 239 ribu keping porselen dan 45 kilogram emas.

  • United Sub-Sea Services, Ltd. (Michael Hatcher), Swartberg Ltd.
  • US$ 15 juta

1999

Heluputan, Riau l 37 ribu keping keramik Dinasti Song

  • PT Ekalingga Adikencana (Herman Spiro)

Pulau Buaya, Riaul 31.370 keping guci, cupu, kendi, piring, pot keramik Dinasti Sung dan Yuan

  • PT Muara Wiwesa Samudra (Tommy Soeharto/Chepot Hanny Wiano)
  • US$ 15 juta

Bangka, Sumatera Selatan l 46 ribu keping barang antik Cina Dinasti Tang

  • PT Sulung Segarajaya (Oky Otto-Otto)

Perairan Blanakan, Jawa Baratl 13 ribu keping keramik Thailand dan Vietnam, keramik Cina Dinasti Song dan Yuan

  • PT Lautan Mas Group (Andi Asmara)
  • Belum ada penawaran Perairan Jepara, Jawa Tengahl 28.500 ribu keping keramik Dinasti Ming
  • PT Ekalingga Adikencana (Herman Spiro)
  • Rp 800 juta Selat Gelasa, Sumatera Selatanl 350 ribu keping barang antik terdiri atas porselen jenis piring biru-putih, keramik seladon jenis piring, porselen poci berukir naga abad ke-15, dan patung granit
  • PT United Sub-Sea Services Indonesia (USSI) Suwanda dan Michael Hatcher
  • DM 35 juta (setara dengan Rp 140 miliar pada kurs Rp 4.000)

Perairan Tuban, Jawa Timurl Ratusan mangkuk Vietnam abad ke-4 dan tembikar Cina Dinasti Han

  • PT Tuban Oceanic & Recovery/(Budi Prakosa)
  • Rp 350-400 ribu per keping Perairan Tidore, Malukul Keramik Dinasti Ming l PT Baruda Persada Internusa (Andy Asmara)

Selat Gelasa, Sumatera Selatanl 3 karung keramik l PT Samudera Kembar Jaya Selat Gelasa, Sumatera Selatanl 33 kontainer barang antik Dinasti Ching

  • PT Sub-Sea Services Indonesia dan PT Persada Cakrawala Dirga (Hatcher & Suwanda)
  • US$ 1,5 juta (setara dengan Rp 10,5 miliar pada kurs Rp 7.000)

2002

Selat Karimata

  • 31.029 keramik dan dan logam Cina Dinasti Yuan
  • PT Tuban Oceanic Research & Recovery (Budi Prakosa)

2005

Laut Jawa, Cirebon

  • 271.834 keramik, logam, perhiasan Cina lima Dinasti, Timur Tengah, Afrika
  • PT Paradigma Putra Sejahtera (Adi Agung)
  • US$ 42,575 juta

2006

Karang Heluputan, Riau

  • 21.521 keramik, jangkar, meriam, logam Cina dinasti Ching dan Ming
  • PT Adikencana Salvage
  • US$ 493,7 ribu

Teluk Sumpat, Riau

  • 16.461 keramik dan batuan Cina Dinasti Yuan dan Ching
  • PT Adikencana Salvage
  • US 175,2 ribu

2008

Laut Jawa, Jepara

  • 14.814 keramik dan koin Cina lima dinasti
  • PT Adikencana Salvage

Laut Jawa, Karawang

  • 6.422 keramik Cina lima dinasti
  • PT Adikencana Salvage

2009

Perairan Belitung Timur

  • 34.680 koin, meriam, keramik abad ke-18

April 2010

Perairan Ujung Pamanukan

  • 18.551keramik Cina Dinasti Ming
  • PT Comexindo Usaha Mandiri (Anton A. Nangoy

Diakses dari: Tempo Interaktif pada tanggal 26 Mei 2010
http://majalah.tempointeraktif.com//id/arsip/2010/05/24/LU/mbm.20100524.LU133632.id.html

SEORANG PEREMPUAN DARI ALEXANDRIA

Sutradara : Alejandro Amenabar
Skenario : Alejandro Amenabar dan Mateo Gil
Pemain : Rachel Weisz, Max Minghella, Oscar Isaac


Hypatia dari Alexandria.

Di tahun 391 , ketika manusia masih menyangka bumi terletak di pusat semesta, dan ilmu astronomi dan filsafat masih pada tahap awal perkembangan pada peradaban Barat, adalah filsuf dan astronom Hypatia yang selalu bertanya tak berkesudahan. Mengapa mereka memiliki empat musim; di manakah letak matahari pada saat musim berganti dan seterusnya.

Hypatia (Rachel Weiz) diizinkan mengajar matematika, astronomi dan filsafat di perpustakaan ternama di Alexandria karena ayahnya, Theron (Michel Lonsdale) adalah kepala perpustakaan sepuh yang dihormati rakyat.

Sejak awal film, kita diberi gambaran tentang sebuah peradaban masyarakat yang begitu cerdas, begitu inspirasional dengan guru seperti Hypatia yang jelita, pandai dan bertubuh seperti biola yang terbuat dari pualam. Dua lelaki jelas merindukan dia, yang pertama adalah muridnya yang paling tampan, Oreste (Oscar Isaac) yang dengan berani menyatakan cintanya di muka publik pada sebuah pertunjukan teater; sedangkan satunya lagi justru harus menekan hasratnya, karena dia, Davus (Max Minghella, putera sutradara terkemuka Anthony Minghella) adalah seorang budak yang nasibnya ada di bawah telapak para bangsawan.

Tetapi Hypatia, seorang perempuan rasional, dingin dan berjarak dari hubungan cinta, ketika perang syaraf antara kaum sekuler dan umat beragama meningkat menjadi pernag fisik, Hypatia berusaha mempertahankan independensinya sebagai ikmuwna yang terus menerus memeprtanyakan gerak benda langit. Sementara para lelaki pengagumnya jelas menjadi pengikut umat Kristiani—yang toh tetap mencintainya dan ingin dia selamat dari segala upaya penghancuran—Hypatia bersikeras untuk tidak goyah dari dirinya: ia seorang ilmuwan yang selalu bertanya;dia tak akan percaya segala sesuatu begitu saja.

Film yang disutradarai Alejandro Amenabar (sutradara film The Sea Inside, pemenang Film Asing Terbaik Academy awards 2004) ini berupaya menampilkan petikan sejarah lengkap dengan drama dari serpihan dokumen yang ada. Sayang sekali Hypatia dalam sejarah tak terlalu banyak disebut, justru karena dia seorang perempuan. Sudut pandang inilah yang kemudian diangkat dan disemprot ke panggung. Rachel Weisz selalu menampilkan seni peran berkelas: seorang perempuan yang disanjung bukan hanya karena kecantikan belaka, tetapi kecerdasan dan obsesinya untuk mencari jawaban.

Bahkan di bawah tekananpun, Hypatia digamabarkan sebagai seorang ilmuwan yang sangat berdedikasi pada ilmu pengetahuan. Mungkin jika elemen tumbuhnya peradaban dan temuan –temuan dalam astronomi dan pendidikan itu justru diperluas—daripada adegan-adegan perang yang berkepanjangan dan klise—film ini malah akan lebih menarik.

Perdebatan ilmiah dalam film ini lebih bertumpu pada soal-soal astronomi; sementara perdebatan Hypatia dengan murid-muridnya soal agama kurang dikembangkan. Perdebatan tentang kaum agama dan kaum sekuler inilah sebetulnya yang akan membuka peluang bagi kita untuk merenung tentang sebuah masyarakat madani yang dicita-citakan banyak orang. Mencoba memahami perbedaan keimanan dan cara menyikapi keragaman itu, seperti yang dipertanyakan Hypatia, jauh lebih penting daripada nafsu angkat senjata dan saling menghabisi.

Film yang diinspirasikan dari sosok pada puluhan abad lalu ini sebetulnya menggambarkan persoalan yang masih sangat relevan saat ini.


Seumber dari, http://tempointeraktif.com/hg/jeda/2010/05/09/kol,20100509-21,id.html

Selasa, 18 Mei 2010

Di Labkom...akan menghadapi hari baru

Saya menaydari bahwa saya telah semakin dewasa sekarang, dengan banyaknya hal yang semakin saya ingin wujudkan dan rencanakan, semakin saya menyadari bahwa saya semakin bertambah dewasa.

Saya berusaha menciptakan sebesar mungkin karya, saya berusaha sebaik mungkin memperbaiki setiap kekurangan dan kelemahan saya yang merugikan orang lain, dan saya telah banyak membuat kemajuan untuk hidup saya sendiri.

terima kasih saya sampaikan untuk orang yang banyak membuat saya berubah, yang saat ini ada di hadapan saya sedang ketawa ketiwi membuka facebooknya

terima kasih untuk seseorang yang sedang jauh disana, yang mengajari saya untuk selalu berpikir objektif dan bersih...><

dan sekarang ini saatnya saya membuktikan di semester 4 apakah saya berhasil atau gagal.

Senin, 03 Mei 2010

PERINGATAN

PERINGATAN

Sedemikian penting makna kata tersebut bagi seseorang. Diartikan sebagai sebuah momen untuk mengenang momen yang telah berlalu, dengan harapan agar apa-apa yang dulu pernah terjadi tetap terkenang dan bahkan semangatnya memberikan kebermaknaan untuk terus melanjutkan impian-impian yang akan diwujudkan.

PERINGATAN, Benar atau Salah?

Untuk menilai benar atau salah terhadap peringatan, tentunya tidak dapat digeneralisir terhadap semua jenis peringatan. Karena setiap peringatan bisa menimbulkan potensi benar atau salah, tergantung bagaimana suatu peringatan sesuai untuk diterapkan dan apakah tujuan dari peringatan tersebut memang tercapai.

Saya menyoroti sebuah posting yang saya tulis di facebook..."hari Pendidikan Nasional, Apa yang mau diperingati?", mendapatkan respon yang cukup kontroversial, ada yang bilang kebobrokan pendidikan pantas untuk diperingati, ada yang bilang bahwa hari pendidikan nasional adalah untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara, dan ada yang bilang itu untuk menumbuhkan semangat kita sebagai generasi muda untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia.

Pada dasarnya Peringatan Pendidikan Nasional Indonesia merupakan salah satu jenis peringatan yang patut dipertanyakan, memang pantas ya pendidikan kita diperingati? Apa yang harus diperingati? adakah kemajuan yang signifikan antara peningkatan kualitas pendidikan dengan peringatan pendidikan nasional setiap tahunnya? Adakah perbaikan-perbaikan pendidikan kita setiap tahunnya dengan adanya peringatan pendidikan nasional?

Prinsip dari peringatan adalah untuk menapak tilas suatu semangat memperjuangkan sesuatu, dalam hal inipendidikan, agar nanti ke depannya bisa melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara yang menmpelopori pendirian sekolah Taman Siswa, yang orientasi utamanya adalah untuk menciptakan pemuda-pemuda Indonesia yang terdidik dan berkepribadian. Untuk apa menjadi terdidik dan berkepribadian? Tujuan utamanya adalah untuk memajukan bangsa Indonesia, karena asumsinya pada saat masa penjajahan, kebodohan yang menyebabkan kemunduran bagi bangsa Indonesia menjadi hal yang umum, dan Ki HAjar Dewantara ingin menghapus itu semuanya agar nantinya kemajuan bangsa Indonesia bisa tercapai.

Lalu sekarang, apakah semangat itu masih ada?

Kamis, 22 April 2010

BENAR dan salaH

apa yang benar, tidak mungkin menjadi salah seketika itu dalam keadaan dan sifat yang sama. Dua hal yang kontradiksi tidak mungkin bersatu dalam 1 zat yang sama.

sekarang aku sedang bingung memikirkan hal yang tidak kuprediksikan sebelumnya. Apakah aku terlalu banyak berperasaan? aku juga tidak tahu....................

Kamis, 15 April 2010

Kartu Kredit Syariah? What's your opinion?

Republika OnLine » Bisnis Syariah » Berita
Kartu Kredit Syariah Harus Miliki Layanan Sebanding dengan Konvensional
Selasa, 23 Maret 2010, 16:31 WIB
Smaller Reset Larger

JAKARTA-–Kartu kredit syariah menjadi salah satu inovasi produk yang dilakukan oleh perbankan syariah. Namun sejak Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) mengeluarkan fatwa kartu kredit syariah No 54/DSN-MUI/X/2006 mengenai syariah card, baru dua unit usaha syariah yang melengkapi produknya dengan kartu kredit syariah. Pasar kartu kredit yang didominasi oleh bank konvensional pun membuat perbankan syariah harus melengkapi produk tersebut dengan layanan dan fitur yang sebanding.

Menurut pengamat ekonomi syariah, Handi Risza Idris, industri keuangan syariah memang harus berani mencari terobosan dalam mendiversifikasi produknya. “Adanya kartu kredit syariah sesuatu hal positif untuk memenuhi kebutuhan pasar, namun dengan satu syarat harus memiliki kepatuhan terhadap prinsip syariah (shariah compliance), jangan sampai sama dengan kartu kredit konvensional. Karena itu dewan pengawas syariah harus teliti dalam pengawasan produknya,” kata Handi, Selasa (23/3).

Aspek kehalalan, lanjutnya, harrus menjadi orientasi dan visi dalam menerbitkan produk. Ia pun menambahkan pasar kartu kredit syariah masih terbuka lebar di kalangan masyarakat perkotaan. “Jumlah masyarakat di perkotaan lumayan besar dan ada pula yang menginginkan aktivitas muamalah-nya menggunakan skema syariah,” ujar Handi.

Kendati demikian, lanjutnya, pasar tersebut juga rasional, karena tidak hanya mempertimbangkan yang halal saja. Karenanya, jelas Handi, sejumlah aspek lain juga harus dipenuhi, seperti service excellent, kualitas produk yang ditawarkan dan kemudahan jaringan teknologi informasi.

MY OPINON

Saya geli ketika banyak orang mengatakna bahwa bunga bank adalah haram, dan banyak juga yang mengatakan bahwa dengan menabung di bank syariah adalah halal dan berpahala. Benarkah demikian? apa analisis mereka dengan penilaian yang seperti itu?

Saya ingin mengupas tuntas masalah bank syariah ini melalui diskusi aktif dengan teman2, saya harapkan akan ada yang bisa mengakomodir keinginan saya ini