Senin, 03 Mei 2010

PERINGATAN

PERINGATAN

Sedemikian penting makna kata tersebut bagi seseorang. Diartikan sebagai sebuah momen untuk mengenang momen yang telah berlalu, dengan harapan agar apa-apa yang dulu pernah terjadi tetap terkenang dan bahkan semangatnya memberikan kebermaknaan untuk terus melanjutkan impian-impian yang akan diwujudkan.

PERINGATAN, Benar atau Salah?

Untuk menilai benar atau salah terhadap peringatan, tentunya tidak dapat digeneralisir terhadap semua jenis peringatan. Karena setiap peringatan bisa menimbulkan potensi benar atau salah, tergantung bagaimana suatu peringatan sesuai untuk diterapkan dan apakah tujuan dari peringatan tersebut memang tercapai.

Saya menyoroti sebuah posting yang saya tulis di facebook..."hari Pendidikan Nasional, Apa yang mau diperingati?", mendapatkan respon yang cukup kontroversial, ada yang bilang kebobrokan pendidikan pantas untuk diperingati, ada yang bilang bahwa hari pendidikan nasional adalah untuk mengenang jasa Ki Hajar Dewantara, dan ada yang bilang itu untuk menumbuhkan semangat kita sebagai generasi muda untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia.

Pada dasarnya Peringatan Pendidikan Nasional Indonesia merupakan salah satu jenis peringatan yang patut dipertanyakan, memang pantas ya pendidikan kita diperingati? Apa yang harus diperingati? adakah kemajuan yang signifikan antara peningkatan kualitas pendidikan dengan peringatan pendidikan nasional setiap tahunnya? Adakah perbaikan-perbaikan pendidikan kita setiap tahunnya dengan adanya peringatan pendidikan nasional?

Prinsip dari peringatan adalah untuk menapak tilas suatu semangat memperjuangkan sesuatu, dalam hal inipendidikan, agar nanti ke depannya bisa melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara yang menmpelopori pendirian sekolah Taman Siswa, yang orientasi utamanya adalah untuk menciptakan pemuda-pemuda Indonesia yang terdidik dan berkepribadian. Untuk apa menjadi terdidik dan berkepribadian? Tujuan utamanya adalah untuk memajukan bangsa Indonesia, karena asumsinya pada saat masa penjajahan, kebodohan yang menyebabkan kemunduran bagi bangsa Indonesia menjadi hal yang umum, dan Ki HAjar Dewantara ingin menghapus itu semuanya agar nantinya kemajuan bangsa Indonesia bisa tercapai.

Lalu sekarang, apakah semangat itu masih ada?

Tidak ada komentar: